I
PENDAHULUAN
Proposal penelitian memegang peranan
penting dalam rangka pengembangan ilmu dan pemecahan masalah. Proposal
penelitian ditulis untuk kepentingan penyelesaian skripsi, tesis, atau
disertasi maupun untuk sebuah proyek, perlu mendapatkan persetujuan dari
pembimbing, suau badan atau lembaga dan panitia, dan lembaga penyandang dana
apabila proposal itu untuk kepentingan proyek.
Proposal atau rancangan atau istilah lainnya adalah research
design merupakan tahap perlakuan sebelum eksperimen. Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-komponen
penelitian yang diperlukan, Seorang peneliti yang akan melaksanakan penelitian
harus mengadakan persiapan, baik persiapan fisik, administratif, maupun
persiapan secara teoritis. Peneliti harus membuat keputusan-keputusan tentang
persiapan-persiapan yang diadakan tersebut. Untuk itu peneliti perlu membuat
proposal penelitian sebelum melakukan penelitian. Berikut ini adalah pemaparan kami
yang berkaitan dengan penyusunan proposal penelitian.
II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PROPOSAL
Secara umum, pengertian proposal
adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh penulis yang bertujuan untuk menjabarkan
atau menjelasan sebuah maksud kepada pembaca yang ditentukan (baik pribadi
maupun lembaga) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai maksud penulis
tersebut lebih mendetail. Pada tulisan kali ini penulis ingin menjabarkan
tentang "Proposal Penelitian".
Proposal Penelitian dalam dunia
ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan
membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal
adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan
dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk
“Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai
standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
Komponen dasar yang harus ada pada
setiap proposal penelitian adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan teori dan metode penelitian. Dalam menulis
proposal penelitian, semua komponen yang merupakan bagian dari proposal mulai
dari pendahuluan hingga ke biodata peneliti, harus ditulis dan di.jelaskan
dengan baik. Sehingga mudah dipahami oleh pemeriksa / reviewer. Dalam menulis
proposal maka harus dipertimbangkan bahwa untuk menginformasikan tentang
masalah penelitian dan tentang peneliti selengkap mungkin.
A. Latar Belakang
Latar belakang
merupakan alasan dan argumentasi yang kuat dilakukanya proses penelitian .
Penulis perlu mengungkapkan fakta-fakta yang sudah terjadi dan menjadi landasan
dilakukannya penelitian. Latar belakng memuat gambaran tema permasalahan
di lokasi penelitian yang akan dibahas dan berkaitan dengan penelitian yang
akan dijalankan, diuraikan dari masalah yang luas ke arah masalah yang khusus.
Oleh karena itu diperlukan data studi awal di lokasi tempat penelitian.
Ada 4 kriteria latar
belakang yang baik:
1.
Adanya “seriousness of
problem”,
2.
Adanya “sense of
urgency” ( masalah yang harus segera ditangani
3.
Adanya “political will”
(kebijaksanaan dari organisasi atau politis
4.
Adanya “manage –
ability” ( direkomendasikan oleh pihak manajemen ).
Latar belakang ini juga
harus mampu menjawab pertanyaan “mengapa memilih topik tersebut”
B. Batasan Masalah
Batasan-batasan dalam suatu
penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas. Batasan-batasan
ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan
analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan
dibahasnya. Misalkan saja dalam penelitian tentang aktivitas belajar siswa pada
mata pelajaran matematika. Secara umum ada 10 macam aktivitas belajar siswa,
tetapi tentunya tidak semua terkait erat dengan pembelajaran matematika,
sehingga peneliti dapat membatasi permasalahan dengan memilih beberapa
aktivitas saja yang benar-benar relevan dengan pembelajaran matematika,
misalnya aktivitas visual, oral dan mental.
C. Perumusan
Perumusan masalah merupakan pemetaan
variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. Tidak semua variabel hasil
identifikasi dari masalah melatarbelakangi atau terkait dengan fokus masalah,
maka perlu diadakan perumusan masalah.
Ada beberapa kondisi yang bisa
di lakukan untuk membuat rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Masalah
biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
2. Rumusan
masalah hendaknya jelas
dan padat
3. Rumusan masalah berisi implikasi
adanya data untuk memecahkan masalah
4. Rumusan
masalah merupakan dasar membuat hipotesis
5. Masalah
harus menjadi dasar bagi judul penelitian
Cara untuk memformulasikan masalah:
1. Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada, seperti masalah
pada penelitian eksperimental.
2. Dari
observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh ahli-ahli sosiologi.
Jika masalah diperoleh dilapangan,maka sebaiknya juga menghubungkan masalah
tersebut dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah tersebut
diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa dalam memilih penelitian yang
tidak didukung oleh suatu teori tidak berguna sama sekali. Karena ada kalanya
penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat membentuk sebuah
teori.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan arah dari suatu
penelitian. Tujuan penelitian harus disesuaikan dengan rumusan masalah. Bila
permasalahan mempertanyakan hal-hal yang belum diketahui, maka tujuan merinci
apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka
tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam beberapa penelitian dimana
permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan
pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan
pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya
diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya
relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun
sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan
penelitian. Intinya adalah pemyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian
dapat bertujuan untuk menjajaki, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau
menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan atau membuat suatu prototipe.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisikan tentang
sumbangan yang dapat diberikan dari hasil penelitian bagi pengembangan ilmu dan
teknologi, bagi pengambil kebijakan, bagi lembaga tempat penelitian, dan bagi
peneliti sendiri. Apa yang terkandung dalam tujuan dan manfaat penelitian,
nantinya harus benar-benar tampak, baik pada hasil penelitian dan
pembahasannya, maupun pada kesimpulan dan saran.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah usulan keterangan
untuk gejala. Persyaratan untuk membuat hipotesis yang baik yaitu:
·
Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian
dan dirumuskan dengan jelas.
·
Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk
dapat diuji secara empiris. Menunjukkan dengan nyata adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih.
·
Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan
teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya dan didukung
oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang
relevan.
Ciri-ciri hipoptesis
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik
hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1.
Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2.
Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan
ada di antara variabel-variabel-variabel.
3.
Hipotesis harus dapat diuji
4.
Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan
yang sudah ada.
5.
Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan
seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik:
·
Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa
variabel
Hipotesis harus dapat menduga
hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis
variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan
kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa
perubahan pada variabel yang lain.
·
Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk
dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan
data-data empiris.
·
Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu
pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan
pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan
terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan
hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan
sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa
literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar
dari laporan penelitian sebelumnya.
·
Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan
kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara
singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk
membuktikan hipotesis tersebut.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan
sample penelitian, lokasi dan waktu penelitian, hubungan variable dan definisi
operasional, instrumen penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, metode
analisis data dan keterbatasan.
1.
Jenis Penelitian
Berisi langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan
kebenaran hipotesis.
2. Populasi Dan Sample
Berisi cara pengambilan sample,
besar sample, cara pengumpulan sample, teknik penarikan sample. Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri dari
subyek maupun obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi
bukan hanya orang, tetapi semua benda yang memiliki sifat atau cirri yang bisa
diteliti. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
3.
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Berisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta
waktu yang dipergunakan melakukan penelitian.
4.
Variabel
Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati
atau diteliti dalam suatu penelitian.
5.
Devinisi operasional
Menjelaskan
bagaimana suatu variable akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk
mengukurnya. Definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan
data. Definisi operasional mendiskripsikan variable sehingga bersifat spesifik
(tidak berintegrasi ganda), terukur, menunjukkan sifat atau macam variable
sesuai dengan tingkat pengukurannya dan menunjukkan kedudukan variable dalam
kerangka teoritis.
6.
Teknik Pengumpulan Data
Berisi cara pengumpulan data yang
dapat berupa data primer maupun data sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan
data dapat berupa observasi, wawancara langsung, angket, pengukuran /
pemeriksanaan.
7.
Instrument Penelitian
Instrument ( alat ukur ) penelitian dapat
berupa kuesioner, cek list yang digunakan sebagai pedoman observasi dan
wawancara atau angket.
8. Teknik Pengolahan Data
Berisi
cara pengolahan data yang akan dilakukan peneliti sehingga data hasil
penelitian dapat menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil
kesimpulan penelitian.
9. Metode Analisis Data
Metode analisa data menjelaskan bagaimana seorang peneliti
mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan penelitian. Kegiatan analisa data ini meliputi :
persiapan, tabulasi dan aplikasi data. Pada tahap analisa data inidapat
menggunakan uji statistik jika memang data dlam penelitian tersebut harus diuji
dengan uji statistik.
10.
Keterbatasan
Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-kelemahan
dimana kelemahan tersebut ditulis dalam keterbatasan. Dalam bab ini disajikan
keterbatasan peneliti secara teknis yang mungkin mempunyai dampak secara
metodologis maupun substantif, seperti : keterbatasan pengambilan sampel,
keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan instrumen penelitian, keterbatasan
waktu dan sebagainya.
H. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang
dijadikan sebagai bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka
dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau
kumpulan karangan lain.
I.
Lampiran
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan
pada pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau
data lain yang sifatnya melengkapi usulan atau proposal penelitian.
Daftar Pustaka
Arikunto,
Suharsini. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1992
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta, 2012
http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/bahanajar/Anrinal/METODE%20RISET/Materi%20Ajar%20%28Pdf-version%29/BAB%20VI%20Proposal%20Penelitian.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar